“Happy birthday to you..., Happy birthday to
you...,” lagu ulang tahun itu sontak membuatku kebingungan lalu perlahan tersenyum,
ya Tuhan bahkan saat itu jugaaku sendiri lupa kalau malam itu adalah hari ulang
tahunku.
Namaku Zizi, hari
ulang tahunku kali ini adalah hari yang
tak akan pernah kulupakan, bagaimana tidak
saat malam sebelum malam ulang tahunku tiba aku terpapar diranjang
tempat tidur akibat kondisi badanku yang muah lelah inimembuat saat itu pula rasa kantuk datang, tak
disangka tengah malam semua keluargaku membangunkanku dengan nyanyian ulang
tahun serta satu buah kue berukuran lumayan besar dan disertai beberapa tiupan
terompet itu membuatku sadar akan hari ulang tahun, lalu ak pun tersenyum
dengan gembira, lelah ku terasa hilang entah kemana.
Saat pagi harinya,
seperti rutinitas para pelajar aku pun berangkat kesekolah menaiki angkutan
umum dan melanjutkannya dengan sedikit jalan untuk memasuki pintu gerbang
sekolahku. Disekolah aku bertemu dengan teman-temaku, mereka sudah tahu bahwa
hari ini adalah hari ulang tahunku, aku sudah akan menduga bahwa teman-temanku akan menjahiliku atau
menghiraukanku saat aku berbicara, tetapi itu bukan hal yang penting.
Saat sesampainya
dikelas tak ada satupun orang yang menyapaku, dugaanku sudah mulai benar, ah
ini hanya sementara, besok juga akan normal kembali, walaupun begitu ku tetap
belajar seperti biasa, dan tidak memikirkan teman-temanku yang sedang
menjahiliku.
Keesokan harinya
aku pun masuk sekolah dengan biasa,’ karena hari ulang tahunku sudah lewat,
pasti hari ini temanku tidak ada yang mnghiraukanku lagi’ ucapku dalam hati.
Baik kali ini aku menunggu temanku ada yang menyapaku, atau setidaknya
berbicara denganku. Saat ku lihat teman-temanku hari ini mereka terasa asing
bagiku, hari ini sama seperti kemarin aku tetap saja dihiraukan, dikelas aku
seperti tidak ada, hari ini aku juga tidak ada yang bermain denganku, kejadian itu
selau berlanjut hingga dua hari berturut-turut.
‘Mengapa
teman-temanku seperti ini? Apakah aku punya salah?’ucapku dalam hati lagi, huh
sungguh aneh, aku merasa ada yang janggal dari semua ini,
ada sesuatu yang membuatku tidak senang, aku pun berniat besok aku akan memaksa
teman-temanku untuk berbicara denganku.
“Sinta!” aku
memanggil dari kejauhan saat aku memasuki gerbang sekolah.
“Sinta..!untuk
kedua kalinya aku memanggil, tetapi tetap saja tak ada jawaban darinya.
Aku pun diam lalu
berlanjut berjalan memasuki pintu kelas, dikelas aku juga berusaha menyapa
semua teman kelasku, tetapi tetap saja walaupun sudah dengan sapaan yang sangat
baik mereka tak menjawab sama sekali sapaanku, jangankan bicara menyapa saja
tak ada yang menjawab.
Jam istirahat
sekolahku pun tiba, seperti biasa sejak dua hari yang lalu aku tak pernah ke
kantin bersama teman-temanku, aku selalu sendiri sejak dua hari. Lalu aku pun
duduk dibawah pohon didepan taman kelasku, sendiri, saat itu aku megingat-ingat
dimana letak kesalahanku? Memang... aku pernah dan mungkin sering menjahili
teman-temanku, tetapi aku jarang sekali tidak menjawab sapaan dari teman.
Masih dipohon
didepan taman kelasku, dengan tiba-tiba mataku tertutup,
“siapa ini?!”
tanyaku kaget,
“siapa ya? Udah
ikut aja, jangan banyak gerak” ucap orang yang menutup mataku, ia tak tahu
bahwa sekarang aku sedang sedih, aku tidak ingin memiliki banyak jahilan lagi.
Mataku terbuka,
didepan mataku sudah ada dua lembar kertas karton yang disusun dan ditempel
didinding kelasku, tulisannya ‘HAPPY BIRTHDAY TOU YOU, maaf ya dari kemarin
kita kacangin, itu sebagai tanda kalau lu udah bisa diisengin, wishnya dari
satu kelas yaitu semoga lu jarang ngajahilin temen-temen dikelas lagi dan bisa
lebih asik dari yang dulu..”