Belajar dari Hal Buruk (Cerpen)





“DOR!” entah teriakan dari mana itu, aku pun tesentak bangun dari tidurku.
Happy birthday to you..., Happy birthday to you...,” lagu ulang tahun itu sontak membuatku kebingungan lalu perlahan tersenyum, ya Tuhan bahkan saat itu jugaaku sendiri lupa kalau malam itu adalah hari ulang tahunku.
Namaku Zizi, hari ulang tahunku kali ini  adalah hari yang tak akan pernah kulupakan, bagaimana tidak  saat malam sebelum malam ulang tahunku tiba aku terpapar diranjang tempat tidur akibat kondisi badanku yang muah lelah inimembuat  saat itu pula rasa kantuk datang, tak disangka tengah malam semua keluargaku membangunkanku dengan nyanyian ulang tahun serta satu buah kue berukuran lumayan besar dan disertai beberapa tiupan terompet itu membuatku sadar akan hari ulang tahun, lalu ak pun tersenyum dengan gembira, lelah ku terasa hilang entah kemana.
Saat pagi harinya, seperti rutinitas para pelajar aku pun berangkat kesekolah menaiki angkutan umum dan melanjutkannya dengan sedikit jalan untuk memasuki pintu gerbang sekolahku. Disekolah aku bertemu dengan teman-temaku, mereka sudah tahu bahwa hari ini adalah hari ulang tahunku, aku sudah akan menduga  bahwa teman-temanku akan menjahiliku atau menghiraukanku saat aku berbicara, tetapi itu bukan hal yang penting.
Saat sesampainya dikelas tak ada satupun orang yang menyapaku, dugaanku sudah mulai benar, ah ini hanya sementara, besok juga akan normal kembali, walaupun begitu ku tetap belajar seperti biasa, dan tidak memikirkan teman-temanku yang sedang menjahiliku.
Keesokan harinya aku pun masuk sekolah dengan biasa,’ karena hari ulang tahunku sudah lewat, pasti hari ini temanku tidak ada yang mnghiraukanku lagi’ ucapku dalam hati. Baik kali ini aku menunggu temanku ada yang menyapaku, atau setidaknya berbicara denganku. Saat ku lihat teman-temanku hari ini mereka terasa asing bagiku, hari ini sama seperti kemarin aku tetap saja dihiraukan, dikelas aku seperti tidak ada, hari ini aku juga tidak ada yang bermain denganku, kejadian itu selau berlanjut hingga dua hari berturut-turut.
‘Mengapa teman-temanku seperti ini? Apakah aku punya salah?’ucapku dalam hati lagi, huh sungguh aneh, aku merasa ada yang janggal dari semua ini, ada sesuatu yang membuatku tidak senang, aku pun berniat besok aku akan memaksa teman-temanku untuk berbicara denganku.
“Sinta!” aku memanggil dari kejauhan saat aku memasuki gerbang sekolah.
“Sinta..!untuk kedua kalinya aku memanggil, tetapi tetap saja tak ada jawaban darinya.
Aku pun diam lalu berlanjut berjalan memasuki pintu kelas, dikelas aku juga berusaha menyapa semua teman kelasku, tetapi tetap saja walaupun sudah dengan sapaan yang sangat baik mereka tak menjawab sama sekali sapaanku, jangankan bicara menyapa saja tak ada yang menjawab.
Jam istirahat sekolahku pun tiba, seperti biasa sejak dua hari yang lalu aku tak pernah ke kantin bersama teman-temanku, aku selalu sendiri sejak dua hari. Lalu aku pun duduk dibawah pohon didepan taman kelasku, sendiri, saat itu aku megingat-ingat dimana letak kesalahanku? Memang... aku pernah dan mungkin sering menjahili teman-temanku, tetapi aku jarang sekali tidak menjawab sapaan dari teman.
Masih dipohon didepan taman kelasku, dengan tiba-tiba mataku tertutup,
“siapa ini?!” tanyaku kaget,
“siapa ya? Udah ikut aja, jangan banyak gerak” ucap orang yang menutup mataku, ia tak tahu bahwa sekarang aku sedang sedih, aku tidak ingin memiliki banyak jahilan lagi.

Mataku terbuka, didepan mataku sudah ada dua lembar kertas karton yang disusun dan ditempel didinding kelasku, tulisannya ‘HAPPY BIRTHDAY TOU YOU, maaf ya dari kemarin kita kacangin, itu sebagai tanda kalau lu udah bisa diisengin, wishnya dari satu kelas yaitu semoga lu jarang ngajahilin temen-temen dikelas lagi dan bisa lebih asik dari yang dulu..”

rahmamaghfira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

www.lowongankerjababysitter.com

Instagram